Rabu, 15 Mei 2019

Cara Menghitung Usia Kehamilan Tanpa USG


Proses persalinan menjadi waktu yang ditungu-tunggu oleh semua ibu hamil. Mereka pun sering melakukan perhitungan kapan bayi mereka akan terlahir. Banyak cara menghitung usia kehamilan yang bisa kita lakukan tanpa USG, mengingat tidak semua ibu hamil mampu melakukan USG, baik karena ekonomi atau faktor lainnya.
1. Melakukan Tes HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormon peptida ini diproduksi oleh embrio setelah proses pembuatan dan kemudian dijasilkan oleh plasenta. Pemeriksaan hormon ini biasanya dilakukan untuk menentukan usia kehamilan melalui hormon HCG dalam air seni dimana hormon ini biasa terkandung dalam air seni wanita hamil dengan usia 3-4 minggu.
Selain HCG dalam urin, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan melalui sampel darah. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mengetahui hasil suatu kehamilan yang tidak terdeteksi atau yang sering dikenal dengan sebutan kehamilan etopik. Hormon HCG cenderung akan meningkat ketika Anda sedang mengalami morning sickness.
2. Menggunakan Kalkulator Kehamilan Online
Sekarang ini, kita bisa mengetahui usia kehamilan janin secara online. Cara menghitung usia kehamilan secara online ini sangat mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu mengetikkan kata kunci ‘kalkulator kehamilan’ mata mesin pencari dan kemudian akan keluar beberapa tautan yang bisa Anda akses.
Pada laman tersebut, Anda akan menemukan beberapa kotak dimana salah satunya merupakan kotak untuk Anda memasukkan tanggal, bulan dan tahun hari pertama haid terakhir Anda (HPHT) dan berapa hari siklus Anda. Dengan mudah dan cepatnyaa, laman tersebut akan menghitung berapa usia kehamilan Anda saat ini.
3. Gerakan Janin
Bagi Anda yang baru hamil untuk pertama kali, gerakan bayi yang terasa untuk pertama kali menunjukkan bahwa usia kehamilan sudah memasuki 18-20 minggu. Berbeda dengan ibu yang sudah hamil kedua atau seterusnya, maka gerakan bayi ini menunjukkan usia kehamilan 16-18 minggu.
Meskipun demikian, cara ini tidak bisa diberlakukan pada semua ibu hamil karena pada umumnya, kondisi janin setiap kehamilan akan berbeda-beda. Belum lagi dengan gerakan bayi yang masih lemah sehingga banyak calon ibu yang kurang merasakan pergerakan pertama kali ini.
4. Tinggi Puncak Rahim
Pada pemeriksaan dokter atau bidan, mereka biasanya akan meraba puncak rahim atau Fundus uteri yang menonjol di dinding perut. Perhitungan pun dimulai dari tulang kemaluan. Apabila jarak antara tulang kemaluan dengan puncak rahim sekitar 28 cm, maka usia kehamilan sudah mencapai 28 minggu.
Tinggi maksimal puncak rahim biasanya 36 cm dengan usia kehamilan 36 minggu. Meskipun usia kehamilannya bertambah, tinggi puncak rahim ini sudah tidak bisa bertambah lagi. Apabila terjadi pertambahan, kemungkinan akan terjadi janin kembar, besar atau cairan tubuh sang ibu yang berlebihan.
Demikian beberapa cara menghitung usia kehamilan tanpa menggunakan USG. Jika Anda ingin mendapatkan informasi bermanfaat dan menarik lainnya, Anda bisa mengunjungi Orami Magazine di orami.co.id.

Tidak ada komentar:
Write komentar