Selasa, 30 Mei 2017

Apa itu Satelit Buatan?

Bumi adalah salah satu planet yang memiliki satelit alami. Satelit alami Bumi adalah Bulan. Bulan bagaikan sahabat sejati Bumi. Konon, katanya Bulan umurnya lebih tua loh daripada Bumi, yaitu 1 milyar lebih tua daripada Bumi.
Tapi, satelit yang mengitari Bumi tidak hanya Bulan saja karena manusia menciptakan berbagai macam satelit buatan yang mengitari Bumi dengan tujuan-tujuan tertentu. Memang keindahan satelit buatan tidak dapat menandingi keindahan Bulan, tapi dengan adanya satelit buatan hidup Anda menjadi lebih baik. Apa iya? Apakah Anda penasaran satelit itu sebenarnya apa?
Satelit yang akan dibahas disini memang masihlah umum, tapi setidaknya setelah Anda membaca artikel ini Anda jadi tahu bahwa antena tv di rumah Anda bukanlah satelit.

foto:qilat.id

Pengertian Satelit dan Jenis Satelit
    Sebuah benda bisa dikatakan sebagai satelit apabila benda tersebut mengitari planet dalam periode revolusi dan rotasi tertentu. Kalau anda tertarik untuk menggali lebih dalam tentang satelit, berikut adalah artikel yang membahas tentang apa itu satelit secara lengkap. Nah yuk lanjut.
Benda satelit mempunyai titik lintasan untuk mengelilingi planet yang Anda ketahui bernama orbit. Titik lintasan ini jaraknya selalu sama. Anda tahu kenapa? Ya, karena ada gaya tarik Bumi yang mampu mempertahankan posisi benda selalu pada tempatnya.
Jarak satelit ke Bumi tidaklah bulat melainkan oval, sehingga ada istilah apogee untuk titik lintasan terjauh dan perigee untuk titik lintasan terdekat. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, satelit ada dua jenis, yaitu satelit alami dan buatan. Beberapa contoh satelit alami, yaitu:
1.    Bulan, satelit alami Bumi
2.    Ganymede, Io dan Callisto, satelit alami Jupiter
3.    Titan, Tethys, Rhea dan Dione, satelit alami Saturnus
Sedangkan satelit buatan contohnya yaitu:
1.    Satelit sputnik Rusia
2.    Satelit pegasus Amerika Serikat
3.    Satelit palapa Indonesia
4.    Satelit explorer Amerika Serikat
5.    Satelit cuaca, dan masih banyak lagi

Awal Mula Manusia Terpikir untuk Membuat Satelit Buatan
    Dengan adanya satelit militer milik Amerika dan Russia, sepertinya semakin memperkuat alasan dibalik terciptanya satelit buatan. Suatu pencitptaan hadir karena ada kebutuhan untuk menyelesaikan masalah, bukan?
Ya, teknologi penerbangan antariksa seperti satelit tercipta diawali karena perang dingin (1947-1991) dan persaingan antara Amerika dan Russia. Russia kala itu masih bernama Uni Soviet.
Persaingan ini membuat kedua negara mengerahkan dana sebesar-besarnya untuk mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk keperluan militer masing-masing negara.
Beberapa perkembangan revolusioner terbentuk seperti nuklir dan roket. Roket adalah kendaraan untuk menuju ke luar angkasa, dari manusia hingga akhirnya satelit diterbangkan dengan roket.
    Pada tahun 1952, International Council of Scientific Unions (ICSU) memutuskan untuk menjadikan 1 Juli 1957 – 31 Desember 1958 sebagai Tahun Geofisika Internasional (International Geophysic Year / IGP). Tepat pada Oktober 1954, ICSU menyetujui sebuah resolusi peluncuran satelit buatan untuk memetakan Bumi.
Lalu, pada Juli 1955, Amerika mengumumkan akan meluncurkan satelit yang mengorbit Bumi dan pada bulan September di tahun yang sama, proposal Vanguard dari Naval Reasearch Laboratory dipilih untuk mewakili AS dalam IGY.
Vanguard disini adalah roket yang bertujuan untuk meluncurkan satelit. Namun, satelit buatan pertama yang meluncur ke luar angkasa adalah Sputnik I kepunyaan Russia, meluncur pada 4 Oktober 1957. Sputnik berguna sebagai satelit komunikasi Russia.
Saat itu Russia merajai Amerika. Merajai karena setelah Sputnik meluncur, Russia juga menerbangkan astronot-astronot mereka ke luar angkasa. Astronot berasal dari kata Yunani yang artinya pelaut bintang. Amerika sendiri baru berhasil meluncurkan satelit pertama yaitu Vanguard 1 pada 17 Maret 1958 setelah sebelumnya gagal dengan Vanguard TV3 pada 6 Desember 1957.
Uniknya, Vanguard 1 sekarang menjadi satelit buatan yang masih mengorbit Bumi, pendahulunya seperti Sputnik telah jatuh entah kemana. Ketika persaingan kian menajam, datanglah negara-negara lain yang ikut-ikut bersaing, seperti Jerman yang menerbangkan satelit Azur pada 8 November 1969 menggunakan roket Scout-B.
Persaingan ketat antara negara-negara ini menimbulkan kekhawatiran baru. Siapakah yang menguasai luar angkasa? Apakah nantinya senjata-senjata akan diletakkan mengorbit di luar angkasa? Demi mencegah kekacauan di masa depan, pada 27 Januari 1967 ditetapkanlah Traktat Luar Angkasa atau Traktat Prinsip Pengaturan Aktivitas Negara-Negara dalam Eksploitasi dan Penggunaan Luar Angkasa, termasuk Bulan dan Benda-benda Langit Lainnya.
Isi dari traktat ini intinya adalah pernyataan bahwa luar angkasa dan seluruh benda angkasa adalah warisan bersama umat manusia, jadi harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan manusia.
Orbit Bumi tidak boleh digunakan untuk menempatkan nuklir dan Bulan beserta benda di angkasa harus dapat diekplorasi sebebas-bebasnya oleh umat manusia tanpa diskriminasi. Inilah yang menjadi cikal bakal pengembangan satelit buatan untuk penggunaan massal, bukan lagi melulu untuk kepentingan militer yang “main rahasia-rahasiaan”.
foto:wikipedia.org

Jenis-jenis Satelit Buatan dan Tujuan Pembuatannya
    Satelit buatan diciptakan untuk membantu kehidupan di Bumi dan biasanya dipakai secara besar-besaran bukan untuk kepentingan sendiri atau individual. Anda sudah tahu contoh satelit buatan, maka Anda juga harus tahu macam-macam satelit buatan:
1.    Satelit komunikasi, bertujuan untuk menunjang kelancaran komunikasi baik mengunakan radio, telepon, maupun televisi yang pancaran komunikasinya tersebar keseluruh permukaan Bumi.

Ada 2 macam satelit komunikasi, yaitu satelit pemantul yang berfungsi sebagai reflektor (pemantul) bagi sinyal-sinyal mikro dari stasiun pemancar Bumi dan satelit pengulang yang berfungsi sebagai penguat dan memantulkan kembali (transponder) sinyal yang diterimanya.

Contoh satelit komunikasi adalah Telstar, Sinkron, Palapa, Molniya dan Intelsat.

2.    Satelit penelitian, bertujuan untuk mengamati dan meneliti keadaan luar angkasa yang kemungkinan tak dapat dijamah manusia dalam waktu yang terlalu lama.

Contoh satelit penelitian  adalah Pegasus yang diluncurkan untuk melaporkan kebocoran atmosfer Bumi yang disebabkan oleh benturan meteorit, Explorer yang diutus untuk memberi data mengenai radiasi, medan magnet dan gelombang radio di luar angkasa.

3.    Satelit sumber daya alam, bertujuan untuk memetakan bentuk-bentuk permukaan Bumi, membantu menemukan lokasi sumber-sumber mineral dan minyak juga memetakan kegiatan geologi untuk membantu deteksi dini gempa bumi.

Contoh satelit sumber daya alam adalah Landsat yang bertugas untuk mencatat gambar-gambar Bumi dan kemudian citranya atau potret Bumi dari luar angkasa dikirim ke Bumi.

4.    Satelit cuaca, disebut juga satelit meteorologi, bertujuan untuk memantau cuaca, musim, angin, awan dan temperatur.

Contoh satelit cuaca adalah Tiros, Nimbus dan Goes.

5.    Satelit navigasi, bertujuan untuk membantu pelayaran dan penerbangan saat sulit menentukan posisi yang tepat karena cuaca buruk. Navigator yang mengalami kesulitan akan menghubungi satelit navigasi lalu satelit akan akan menjawab melalui pemancar radio posisi yang tepat untuk kapal atau pesawat yang sedang kesulitan itu.

Contoh satelit navigasi adalah Transit dan Transit IB.

6.    Satelit militer, bertujuan untuk membantu militer memata-matai negara-negara musuh.

Contoh satelit militer adalah Midas milik Amerika Serikat dan Cosmos milik Russia.

Menurut Anda, apakah ada satelit buatan yang mengorbit planet selain Bumi? Ya, ada. Manusia menaruh rasa penasaran yang cukup besar pada Mars, sampai-sampai ada tiga satelit yang mempunyai misi khusus di Mars. Satelit-satelit tersebut adalah:
1.    Express, bertujuan untuk meneliti eksobiologi da geokimia di Mars
2.    Odyssey, bertujuan untuk mencari jawaban apakah ada kehidupan di Mars
3.     Reconnaissance Orbiter, bertujuan untuk menganalisis bentang alam, stratigrafi, mineral dan es di Mars
Dampak Satelit Buatan
Berterimakasihlah Anda kepada pembuat satelit karena hidup Anda lebih mudah baik itu dalam berkomunikasi maupun mendapat informasi. Contohnya, Anda dapat bertelepon dengan keluarga baik di dalam maupun luar negeri dengan mudah dan kualitas suara lebih jernih, lalu Anda juga bisa menonton acara bola liga Inggris tanpa harus ke stadion bolanya langsung, cukup mengandalkan siaran televisi yang menyiarkan acara live bola tersebut.
Namun ternyata ada juga dampak negatif satelit. Apa itu? Ya, berkaitan dengan keberadaan satelit bila tidak terpakai lagi. Sekarang, terdapat sekitar 12.000 satelit di luar angkasa dan sekitar 10.000 diantaranya sudah jadi sampah karena masa aktifnya sudah habis dan mengambang saja di luar angkasa. Sepertinya belum ditemukan cara untuk menangani sampah satelit yang menumpuk di luar angkasa.
Sejumlah peneliti dari akademi ilmu pengetahuan Russia telah memperingatkan kemungkinan adanya kecelakaan yaitu benturan satelit yang sudah jadi sampah dengan satelit sampah lainnya atau dengan satelit yang masih aktif.
Apabila satelit yang masih aktif rusak terkena benturan maka akan menganggu fungsi satelit tersebut dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya sedangkan manusia akan kelabakan mencari alternatif selama proses perbaikan. Jadi gimana, apakah anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang satelit? Kunjungi www.qilat.id/blog untuk membahas lebih jauh.

Tidak ada komentar:
Write komentar